KOMPETENSI AHLI GIZI
Dalam jangka waktu tiga tahun selama masa pendidikan di Akademi Gizi, mahasiswa
dibekali dengan berbagai pengetahuan keprofesian ahli gizi, baik dalam bentuk
kuliah di kelas, praktek laboratorium ataupun praktek kerja nyata di latar pekerjaan
sesungguhnya yaitu di pemukiman pedesaan, di rumah sakit, perusahaan-
perusahaan makanan/minuman, usaha jasa boga, panti sosial, dan tempat2 yang
menyelengarakan makanan masal. Secara garis besar ada berbagai kemampuan
dasar yang mencerminkan kemampuan profesional dalam lima kelompok keilmuanyang telah dipunyai dan dikembangkan ahli gizi, yaitu :
dalam kelompok ilmu gizi klinik dan dietetika
dalam kelompok ilmu gizi masyarakat
dalam kelompok ilmu gizi di institusi
dalam kelompok ilmu komunikasi dan konsultasi gizi
dalam kelompok ilmu teknologi pangan
Selama menjalani proses belajar mengajar mahasiswa diharapkan menggali dan
memperoleh pengetahuan dan ketrampilan yang cukup, bahkan lebih, untuk bekerja
dan bersaing di berbagai bidang pekerjaan yang mencerminkan kelompok seperti tersebut di atas kelak. Namun demikian mereka juga diharapkan mencari
pengalaman dan kemampuan di bidang lain, atau berkaitan dengan bidang gizi. Kita
juga meyakini bahwa banyak diantara individu lulusan Akademi Gizi yang mempunyai
kelebihan terpendam yang selama ini kurang terdeteksi, baik oleh dirinya sendiri
maupun oleh orang lain. Kemapuan khusus ini belum dimanfaatkan oleh dirinya
sendiri, apabila kalau kemapuan ini tidak atau jarang dipunyai orang lain. Nilai
tambah dan positif inilah yang seharusnya kita gali sebanyak-banyaknya.
Kemampuan & Ketrampilan Profesional
Disebut kemampuan profesional, karena selama pendidikan memang dilatih dan
diarahkan untuk menjadi tenaga profesi. Seorang ahli gizi pencari kerja harus
mampu menunjukkan kemampuan profesional dihadapan penyedia pekerjaan.
Dengan berbagai mata kuliah yang diberikan selama pendidikan maka ahli gizi
mempunyai kemampuan profesional yang mencerminkan lima kelompok ilmu di atas.
Mereka antara lain mampu bekerja sebagai ahli diet di rumah sakit, sebagai
konsultan atau konselor gizi, sebagai pengelola dan pelaksana unit gizi rumah sakit,
sebagai pengelola atau penyelia/supervisor di usaha jasa boga, tenaga penyuluh
masalah gizi/kesehatan, peneliti di bidang gizi/kesehatan, penulis/wartawan dibidang
gizi/kesehatan, tenaga pemasaran produk-produk makanan/obat, pengendali mutu
pruduk (quality control) pada perusahaan makanan/minuman, bahkan sebagai
penasehat gizi di keluarga.
Kemampuan-kemampuan ini terus bertambah sesuai dengan bertambahnya
pengalaman dalam bekerja, maupun sebagai hasil dari proses belajar terus menerus.
Sebagai seorang profesional maka proses belajar harus dilakukan seumur hidup,
sehingga ahli gizi selalu berada dalam tataran kompetitif (“competitive edge”).
Predikat ahli gizi unggulan harus diraih dengan terus belajar atau dengan kata lain
ahli gizi harus menjadi pembelajar unggulan juga.
Kemampuan & Ketrampilan Lain .......