Sunday, March 6, 2011


PEDOMAN BAGI AHLI GIZI DALAM MENCARI DAN MEMILIH LAHAN KERJA

KOMPETENSI AHLI GIZI
Dalam jangka waktu tiga tahun selama masa pendidikan di Akademi Gizi, mahasiswa
dibekali dengan berbagai pengetahuan keprofesian ahli gizi, baik dalam bentuk
kuliah di kelas, praktek laboratorium ataupun praktek kerja nyata di latar pekerjaan
sesungguhnya yaitu di pemukiman pedesaan, di rumah sakit, perusahaan-
perusahaan makanan/minuman, usaha jasa boga, panti sosial, dan tempat2 yang
menyelengarakan makanan masal. Secara garis besar ada berbagai kemampuan
dasar yang mencerminkan kemampuan profesional dalam lima kelompok keilmuan
yang telah dipunyai dan dikembangkan ahli gizi, yaitu :
dalam kelompok ilmu gizi klinik dan dietetika
dalam kelompok ilmu gizi masyarakat
dalam kelompok ilmu gizi di institusi
dalam kelompok ilmu komunikasi dan konsultasi gizi
dalam kelompok ilmu teknologi pangan
Selama menjalani proses belajar mengajar mahasiswa diharapkan menggali dan
memperoleh pengetahuan dan ketrampilan yang cukup, bahkan lebih, untuk bekerja
dan bersaing di berbagai bidang pekerjaan yang mencerminkan kelompok seperti
tersebut di atas kelak. Namun demikian mereka juga diharapkan mencari
pengalaman dan kemampuan di bidang lain, atau berkaitan dengan bidang gizi. Kita
juga meyakini bahwa banyak diantara individu lulusan Akademi Gizi yang mempunyai
kelebihan terpendam yang selama ini kurang terdeteksi, baik oleh dirinya sendiri
maupun oleh orang lain. Kemapuan khusus ini belum dimanfaatkan oleh dirinya
sendiri, apabila kalau kemapuan ini tidak atau jarang dipunyai orang lain. Nilai
tambah dan positif inilah yang seharusnya kita gali sebanyak-banyaknya.
Kemampuan & Ketrampilan Profesional
Disebut kemampuan profesional, karena selama pendidikan memang dilatih dan
diarahkan untuk menjadi tenaga profesi. Seorang ahli gizi pencari kerja harus
mampu menunjukkan kemampuan profesional dihadapan penyedia pekerjaan.
Dengan berbagai mata kuliah yang diberikan selama pendidikan maka ahli gizi
mempunyai kemampuan profesional yang mencerminkan lima kelompok ilmu di atas.
Mereka antara lain mampu bekerja sebagai ahli diet di rumah sakit, sebagai
konsultan atau konselor gizi, sebagai pengelola dan pelaksana unit gizi rumah sakit,
sebagai pengelola atau penyelia/supervisor di usaha jasa boga, tenaga penyuluh
masalah gizi/kesehatan, peneliti di bidang gizi/kesehatan, penulis/wartawan dibidang
gizi/kesehatan, tenaga pemasaran produk-produk makanan/obat, pengendali mutu
pruduk (quality control) pada perusahaan makanan/minuman, bahkan sebagai
penasehat gizi di keluarga.
Kemampuan-kemampuan ini terus bertambah sesuai dengan bertambahnya
pengalaman dalam bekerja, maupun sebagai hasil dari proses belajar terus menerus.
Sebagai seorang profesional maka proses belajar harus dilakukan seumur hidup,
sehingga ahli gizi selalu berada dalam tataran kompetitif (“competitive edge”).
Predikat ahli gizi unggulan harus diraih dengan terus belajar atau dengan kata lain
ahli gizi harus menjadi pembelajar unggulan juga.
Kemampuan & Ketrampilan Lain .......

Thursday, March 3, 2011

CALCULATOR NUTRITION CLINICS

http://adf.ly/2zSpA

( Klik SKIP ADD pada Pojok Kanan Atas ) 

Tips Mempercantik Blog Anda ^.^

http://trik-tips.blogspot.com/

Diet Sukses, Makan Enak Tetap Jalan

Mengurangi berat badan dan mempertahankan tubuh tetap langsing bukan tugas yang mudah. Saat menjalani diet ketat, tentu saja harus memperhatikan pola makan. Jadi apakah mungkin menjalankan program pelangsingan tapi juga tetap bisa makan makanan enak kesukaan Anda? Coba simak tips di bawah ini.

"NUTRITIONIST BAND"
 Poltekkes Paray City
  • aDitya ( VocaLis )
  •  aRieV ( gUitaris 1 )
  • iyUed ( gUitAris 2 )
  • chandrA ( Drummer )
  • aNdRi ( BasSis )
  • ayIe ( keyboardist )

Buat temen2 yang haus akan Software , Games , Tips & Trick , License Key ( Patch/Crack ) and etc . . . Langsung aja klik Link di bawah ini !!!!!

CARA MENGHITUNG TETESAN INFUS

Sebagai seorang praktisi gizi kita kadang dihadapkan untuk menghitung jumlah zat gizi pada pasien yang sedang diinfus. Menentukan jumlah tetesan infus dalam tiap menit kepada klien akan dapat membantu kita mengetahui berapa jumlah zat gizi yang dikandungnya. Untuk  mengerti dan memahami bagaimana menghitung jumlah tetesan infus , bisa anda pelajari kasus dibawah ini.

Contoh kasus
Dokter meresepkan kebutuhan cairan Nacl 0,9 % pada Tn A 1000 ml/12 jam. faktor drips (tetes) 15 tetes/1 ml. berapa tetes per menit cairan tersebut diberikan? Strategi menjawab kasus
1. Ketahui jumlah cairan yang akan diberikan
2. konversi jam ke menit (1 jam = 60 menit)
3. masukkan kedalam rumus (Jumlah cairan yang dibutuhkan dikali dengan faktor drips, lalu dibagi dengan lamanya pemberian)
Jadi jawabannya adalah (1000 x 15)/(12 x 60) = 15.000/720 = 20.86 dibulatkan jadi 21
Cairan tersebut harus diberikan 21 tetes/menit.
Dengan mengetahui jumlah tetesan yang pada akhirnya kita akan tahu berapa ml cairan yang masuk ke pasien maka kita akan dapat mengetahui berapa zat gizi yang telah / akan diterima pasien dalam kurun waktu tertentu dengan cara membaca komposisi zat yang ada dalam cairan tersebut biasanya ada pada label kemasannya.
Terkadang kita agak kesulitan dalam menghitung tetesan infus yang akan kita berikan kepada seorang pasien, berikut tips2 nya
RUMUS
1 cc = 20 tetes makro = 60 tetes mikro
contoh soal :
1. infus 500 cc diberikan kepada seorang pasien 20 tetes makro/ menit habis dalam berapa jam? jika dalam micro?
jawab : 1 cc = 20 tetes makro –> berarti pasien diberikan 1 cc/ menit
infus yang tersedia 500 cc –> = akan habis dalam 500 dibagi 60 menit = 8,333 jam
kalo dalam micro tinggal di kali 3 aja. jadinya = 24,99 jam.
2. berapa tetes macro per menit tetesan 500 cc infus RL harus diberikan agar habis dalam 4 jam?
jawab : 500 cc dibagi 4 jam = 125 cc –> ini jumlah cc RL yang harus diberikan per jamnya
125 cc dibagi 60 = 2,083 cc / menit. ini jumlah cc RL yang harus diberikan per menitnya.
1 cc = 20 tetes makro = 60 tetes mikro jadi 2,083 cc = (2,083 x 20) 41,66 tetes makro = (2,083 x 60) 124,98 tetes mikro.

Wednesday, March 2, 2011

MASALAH-MASALAH GIZI DI INDONESIA

1. KURANG ENERGI PROTEIN (KEP)
2. OBESITAS
3. ANEMIA
4. DEFISIENSI VITAMIN A
5. GANGGUAN AKIBAT KEKURANGAN YODIUM (GAKY)
KURANG ENERGI PROTEIN (KEP)/PROTEIN ENERGI MALNUTRITION (PEM)/PROTEIN CALORI MALNUTRITION (PCM)

Tips Kesehatan

http://gerry-tk.blogspot.com/

Total Pageviews